Catatan Iranda Novandi
PADA 7 Maret 2017 lalu, usianya baru genap 36 tahun. Dalam hitungan matang
usia manusia, masih tergolong sangat muda. Sebab, banyak pendapat pakar
menyatakan usia matang manusia itu yakni di usia 40 tahun.
Dalam
usia yang masih tergolong muda dan merasa terpanggil untuk memajukan daerah
kelahiran, membuat jebolan S1 Ekonomi Manajmen Perguruan Tinggi Gajah Putih maju
dalam kacah politik untuk bertarung dalam Pilkada Kabupaten Bener Meriah, pada
15 April 2017.
Hasilnya, merupakan kado istimewa saat usianya
menjejak 36 tahun. Pas 11 hari pascahari lahirnya, berdasarkan surat KPU RI
Nomor 225/KPU/III/2017, mantan Pegawai Honorer Kantor Camat Syiah Utama
2000-2005 ditetapkan sebagai bupati Bener Meriah terpilih pada 16 Maret 2017.
Iya.. dialah Ahmadi SE. Bupati Bener
Meriah, daerah hasil pemekaran dari kabupaten induk Aceh Tengah. Jika
ditelisik, Ahmadi adalah bupati termuda di Aceh saat ini. Dimana, jabatan
politis itu diamanahkan kepadanya dalam usia 36 tahun.
Jumat yang berekah, 14 Juli 2017 ia
bersama wakilnya Tgk Syarkawi dilantik oleh Gubernur Aceh Irwandi Yusuf sebagai
Bupati Bener Meriah yang ikut disaksikan Menteri Tenaga Kerja, Muhammad Hanif Dhakiri, anggota
DPR RI Nasir Djamil, Tagore AB dan Irmawan.
Selain itu, sejumlah sahabat dan
para bupati baru di Aceh juga terlihat menghadiri pelantikan Ahmadi, seperti bupati
terpilih Aceh Tengah Sabela Abubakar, bupati terpilih Bireuen Saifannur dan
bupati terpilih Gayo Lues Muhammad Amru dan terlihat juga Komisioner KPU RI
Ilham Saputra.
Kemenangannya dalam Pilkada lalu
memang sangat diluar dugaan. Selain maih sangat muda, ia juga harus bertarung
menghadapi patahana. maka, tak heran juga bila Gubernur Irwandi Yusuf
menjulukinya “Anak Ajaib”.
"Ini (Ahmadi) anak ajaib, saya
sudah lama mengenalnya. Dia pernah menjadi ketua KIP Bener Meriah, sekarang
sudah menjadi bupati," kata Irwandi Yusuf saat memberikan sambutan dalam
Sidang Istimewa DPRK Bener Meriah dalam rangka pengambilan sumpah jabatan dan pelantikan
bupati/wakil bupati Bener Meriah tersebut, Jumat (14/7/2017).
Sejak terbentuknya Kabupaten Bener Meriah 2002, Ahmadi merupakan Bupati BM ketiga yang dipilih rakyat, setelah sebelumnya Tagore AB pada 2006-2012, lalu Ruslan Abdulgani 2012-2016. Sementara Rusli M Saleh 2016-2017 sebagai penjabat bupati.
--*--
Sabtu, 10 Juli 2017 atau bertepatan pada 15
Ramadhan 1438 H lalu, saya bersama keluarga pulang ke Takengon, guna berziarah
ke makam ayahanda di Kampung Kung, Kecamatan Pegasing Aceh Tengah. Sore harinya, sahabat saya
Khalisuddin yang merupakan tokoh muda Gayo, pengiat media, aktivis budaya dan
penyelamat dan pencinta Danau Laut Tawar (DLT) mengajak untuk buka puasa
bersama.
Sasarannya yakni “Lumbung Kopi”,
salah satu caffee di kota Takengon yang dikelola duet wartawan di Aceh Tengah,
Khairul Ahyar atau yang akrab disapa Ucok dari Harian Waspada dan Mahyadi
(Harian Serambi Indonesia).
Ternyata di “Lumbung Kopi” telah
menanti Bupati Bener Meriah terpilih Ahmadi beserta kolega dan rekan-rekan pers
di Aceh Tengah Bener Meriah. Dalam suasana yang sederhana pula, buka puasa hari
itu, Ahmadi tak canggung makan nasi bungkus dengan menu sepotong ayam goreng
ditambah menu tambahan masalah khas Gayo pengat
serta depik goreng. Depik
merupakan ikan endemic DLT yang sangat diminati banyak orang.
Suasana akrab dan penuh kehangatan
dalam nuansa kekeluargaan terasa disana, membunuh rasa dingin yang sesekali
menusuk tulang. Sebagai daerah dataran tinggi, Takengon memang berhawa sejuk dan segar.
Usai berbuka dan Shalat Magrib,
jalinan silaturrahmi terus berlanjut. Dengan ditemani Kopi Arabika, ceritapun
terbangun. Mulai dari Ikan Pedeh (ikan khas Gayo yang hidup di sungai), hingga
kondisi jalan ke Samarkilang yang hingga saat ini dalam usia jelang 72 tahun
Indonesia merdeka masih berkubang saat musim penghujan tiba.
Menjelang shalat Isya dan Taraweh,
Ahmadi pun ingin beranjak menunaikan ibadah shalat. Namun, bukan wartawan
namanya, jika pertemuan sore hingga malam itu tidak ada “oleh-oleh” untuk ditulis
sebagai berita.
“Hari ini, kita hanya berbuka
bersama dan bercerita sambil bersilaturrahmi, tidak ada berita,” ujar Ahmadi,
saat sejumlah wartawan mulai melontarkan sejumlah pertanyaan.
Namun, wartawan tetap melontarkan
sejumlah pertanyaan lainnya. Hingga akhirnya, pertanyaan 100 kerja saat sudah
dilantik nantinya. “Tidak ada program kerja seratus hari,” ujar Mantan Ketua
KPU Bener Meriah (BM) dua priode 2005-2008 dan 2008-2013 itu.
Saat buka puasa bersama |
Menurut Ahmadi, yang ada program
lima tahun, bukan 100 hari. Karena, amanat UU dirinya jadi kepala daerah
melaksanakan pembangunan di daerah selama 5 tahun, bukan seratus hari.
“Jadi, begitu dilantik, saya akan
bekerja dan bekerja, terus bekerja selama lima tahun. Hasilnya, kita lihat
sendiri nanti sampai dimana,” ujar Ahmadi santai.
Kalau begitu, selamat bekerja pak
Bupati. Semangat muda untuk membangun BM harus digelorakan. Pasalnya, BM
merupakan salah satu daerah termiskin yang ada di Aceh. Moga lima tahun ke
depan hasilnya akan lebih baik.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar